Menperin Dan Gubernur Bali Resmikan Program Kredit Padat Karya, Gairahkan Ikm Dan Umkm

Denpasar, balifactualnews.com – Gubernur Bali Wayan Koster Dampingi Menteri Perindustrian (Menperin) RI, Agus Gumiwang Kartasasmita Saat Meluncurkan Program Dan Sosialisasi Industri Kredit Padat Karya (Kipk), Di Gedung Wiswasabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Ren.

Membuka Sambutan, Gubernur Bali Menyampaan Apresiasi Atas Program Dilaksanakanya Kipk Oleh Kementerian Perindustrian Yang Tentunya Akan Angat Membantu Pemerintah Daerah Bali Dan Masyarakat Bali. Khususnya Pelaku Usaha Yang Bergerak Di Sektor Ikm Dan Umkm.

Wayan Koster Menjelaskan Bali Sangat Tergantung Dari Sektor Pariwisata, Namun Ketika Terjadinya Pandemi Covid – 19 Membuka Kesadaran Semua Pihak Bahwa Bali Tidak Boleh Hanya Tergantung Dari Sektor.

Peran Ikm Dan Umkm Di Bali Begitu Menonjol Khususnya Saata Terjadi Pandemi Covid -19, Dimana Banyak Masyarakat Yang Beralih Ke Uarat Tersebut. Sampai Ke Desa – Desa, Ekonomi Berbasis Ikm Dan Umkm Terus Menggeliat Seperti Kerajinan Perak, Tenun, Makanan, Minuman, Warung, Yang Sangan Kental Anggan Konsep Ekonomi Kerakyatan.

Oleh Karena Itu, Gubernur Wayan Koster Pun Menggagas Recstrukturisasi Perekonomian Melalui Transformasi Ekonomi Yang Mendorong Pertumbuhan Enam Sektor Lainnya, Dimana Sektor IKM dan Umkm Masuk Didalamnya, Yakni: 1. 2. Kelautan Dan Perikanan; 3. Industri Manufaktur Berbasis Budaya Branding Bali; 4. Ikm, Umkm, Dan Koperasi; 5. Ekonomi Kreatif Dan Digital, Serta 6. Pariwisata

Namun, Salah Satu Tantangan Yang Dihadapi Adalah Keterbatasan Fiskal Daerah. Penerimaan Daerah Masih Sangat Tergantung Pada Transfer Pusat, Sehingga Kemampuan Bali Tutkule Mengembangkangkan Daya Dukung Pariwisata Secara Mandiri Masih Terbatas. Termasuk Pengembangan Ikm Dan Umkm.

“Salah Satu Kendala Yang Kami Hadapi Dalam Mendorong Perumbuhan Ikm Dan Umkm Adalah; Permodalan, Yang Kami Teliti Dari Hulu Ke Hilir. DiMana Bank -Bank Maupun Swasta SEBAGAI PENIALUR KREDIT MASIHGINIONAL SEBAGAI SEBAGAI OLEH PARA PELAKU IKM/ UMKM, ”Ujar Gubernur Bali.

Program MELLALUI Kipk Dirasa Akan Sangat Membantu Pemerintah Daerah Bali Dan Masyarakat, Khususnya Pelaku usaha Yang Bergerak Di Sektor Umkm Dan Ikm.

Gubernur Wayan Koster Lebih Jauh Menyoroti Sisi Persyaratan untuk Program BISA MengIKuti Ini Yakni Ikm Dan Umkm Yang Memiliki Pekerja Diatas 50 Orang. Sedangkan di Bali, Mayoritas Ikm Dan Umkm Mempekerjakan Orang Dibawah 50 Orang. Jumlahnya memang Banyak, Tetapi Sebagian Besar Skalanya Masih Kecil. Kalau Secara Umum di Indonesia, Munckin Ada Ikm Besar Delangan Jumlah Pekerja Yang Banyak. Sementara di Bali, Kebanyakan IKM Pekerjanya di Bawah 50 Orang.

“Kalau Tetap Diterapkan Akan Susah Menemukannya, Kalau Bisa Regulasinya Sedikit Dirubah Menyesua Kondisi Di Bali Agar Bisa Menjangkau. Bapak Menteri Bua Beramal untuk Masyarakat Bali.

Sementara Itu, Menteri Perindustrian (Menperin) RI, Agus Gumiwang kartasasmita Menyatakan Pemerintah Hadir Melalui Kipk UnkukeMuat Struktur Industri dan Daerah. “Program ini menjadi tonggak berpendapat karena anggota akses pembiayaan gangan subsidi bunga lewingga pelaku industri padat karya bisa meningkatkan produktivitas, memperluas lapangan, ujaran ujaran, ujaran ujaran, ujaran ujaran, ujaran ujaran,

LEBIH Jauh, Program Menperin Menjelaska Kipk Menyediakan Fasilitas Pinjaman Mulai Dari Rp500 Juta Hingan Rp10 Miliar, Dimana Pemerintah Subsidi Anggota Bunga Atau Marjin Sebesar 5%. JANGKA Waktu Pinjaman Flekssibel HINGGA DELAPAN TAHUN, SHINGGA MANDIGU RUANG BAGI PELAKU INDUSTRI UNTUK MELAKUKAN EKSPANSI MAUPUN MODERNISASI PERALATAN PRODUKSI Dan Modal Kerja.

Sosialisasi Kipk di Bali Turut Dirangkaikan Delangan Penandatananan Perjanjian Kerja Sama Pembiayaan (PKP) Antara Kementerian Perindustrian Pt Bpd Daerah Istimewa Yogyakarta (BPD Diy) Sebagai Penalur. Secara Simbolis, Ragu Diberikan Penyaluran Perdana Kipk Dari Bpd Bali. Tiga Pelaku Industri Yakni CV Pelangi (Makanan), Songket Dian dari Dian Dan Endek (Tekstil), Serta CV Bali Tedung Nusa Pulau (Furnitur) telah menyima penyaluran Perdana kipk Dari bpd bali. Momentum Ini Diharapkan Memicu Semakin Banyak Industri UNTUK Segera Memanfaatkan Fasilitas Kredit Tersebut. (Ger/Bfn)