KARANGASEM, Balifaktualnews.com — Anggota Komisi X DPR RI Dapil Bali, I Nyoman Parta, SS, menekankan pentingnya peningkatan nilai tambah hasil laut melalui inovasi dan kreativitas pengolahan produk perikanan. Hal itu disampaikan dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengolahan Hasil Ikan Laut yang digelar di Banjar Tanahampo, Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, Jumat (10/10/2025).
Kegiatan tersebut merupakan kerja sama antara Komisi X DPR RI dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Hadir sebagai narasumber, Raden Cecep Erwan Andriansyah, dari BRIN Pusat, serta Kepala BRIDA Kabupaten Karangasem I Komang Agus Sukasena.
Baca Juga : Reses Komisi IV DPR RI di Buleleng, ratusan Petani Terima Bantuan Alsintan, Bibit Alpukat, dan Benih Pangan
Dalam sambutannya, Nyoman Parta menyampaikan bahwa potensi laut yang dimiliki Karangasem sangat besar, namun belum optimal memberikan kesejahteraan bagi masyarakat pesisir karena sebagian besar hasil tangkapan masih dijual dalam bentuk mentah.
“Kita punya laut yang luar biasa, tapi jika hasilnya hanya dijual mentah, nilainya tidak akan maksimal. Melalui pelatihan ini, masyarakat belajar mengolah hasil laut menjadi produk bernilai tambah seperti nugget dan abon ikan. Ke depan, bisa dikembangkan menjadi ikan asap, kerupuk, atau sambal ikan,” ujar Nyoman Parta.
Ia menekankan pentingnya inovasi dalam pengemasan dan pemasaran agar produk olahan laut masyarakat dapat menembus pasar yang lebih luas, bahkan ekspor.
Baca Juga : Salak Karangasem Diakui Dunia, Gus Par Ingatkan Jangan Ada Alih Fungsi Lahan
“Produk yang dikemas menarik dan higienis akan lebih dipercaya konsumen. Dengan pendampingan teknologi dari BRIN, saya yakin masyarakat pesisir Karangasem bisa menghasilkan produk yang bersaing,” tambahnya.
Lebih jauh lagi, Nyoman Parta juga mendorong kolaborasi antara sektor perikanan dan pariwisata di Bali. Ia menilai, produk olahan ikan lokal dapat menjadi bagian dari rantai pasok kuliner dan oleh-oleh di hotel, restoran, maupun pusat wisata.
“Bayangkan kalau hotel dan restoran di Bali menjual produk olahan ikan buatan masyarakat Karangasem. Dampaknya luar biasa bagi perekonomian desa pesisir,” katanya.
Baca Juga : Reformasi Pupuk hingga Irigasi, Presiden Prabowo Tegaskan Arah Swasembada Nasional
Politisi asal Guwang, Gianyar itu mengajak seluruh peserta agar pelatihan menjadikan ini sebagai langkah awal membangun kerakyatan ekonomi berbasis potensi lokal.
“Ini bukan sekedar pelatihan, tapi awal dari gerakan bersama untuk memperkuat perekonomian rakyat. Kita tidak boleh kalah di negeri sendiri,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Karangasem I Ketut Sedana Merta yang turut hadir dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi atas inisiatif Komisi X DPR RI menggandeng BRIN. Menurutnya, program seperti ini sangat relevan bagi masyarakat pesisir Karangasem.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat. Dengan pendampingan seperti ini, masyarakat kita tidak hanya menjadi nelayan, tetapi juga pelaku industri pengolahan yang mampu meningkatkan nilai ekonomi hasil laut,” kata Sekda Sedana Merta.
Pelatihan yang berlangsung sehari penuh ini diikuti oleh sejumlah kelompok pengolah hasil laut di Karangasem, antara lain KWT Nampo Sari, Kelompok Pengolah dan Pemasar Eka Bahari Putri, Adi Winangun, Bunda Segara Madu, Segar Segara Ayu, dan Tirta Harum Sari.
Melalui kegiatan ini, para peserta mendapatkan pelatihan langsung mengenai pembuatan nugget dan abon ikan, serta teknik pengemasan dan pemasaran yang sesuai standar industri. (tio/bfn)